Senin, 11 Oktober 2010

EVALUASI PT. JIWASRAYA TERHADAP RESIKO YANG MUNCUL

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin maju dan berkembangnya industri pendanaan komersial dan investasi dalam pembangunan baik korporasi maupun sektor riil, maka risiko dari sistim pendanaan akan menjadi semakin riskan terhadap pendanaan yang tidak tepat sasaran yang pada dasarnya akan mengarah ke kredit macet. Setiap adanya kredit atau investasi mempunyai risiko, sehingga dimungkinkan kurang lancarnya pembayaran sehingga diperlukan perpanjangan waktu kredit, atau turunnya nilai dari objek investasi.
Risiko dapat bersumber dari bermacam sebab, antara lain isu Lingkungan. Untuk itu, baik nasabah ataupun pen-dana (komersial dan investor) harus mulai mengerti akan pentingnya potensi risiko dan Pertanggung-Jawaban (liability) lingkungan. Saat ini institusi pen-dana di Indonesia masih awam terhadap manajemen risiko, dan beberapa penyebab antara lain dikarenakan kurang difahaminya akibat dari pertanggung-jawaban lingkungan, tidak adanya law enforcement, serta tidak atau kurang tersedianya data yang akurat untuk dapat digunakan oleh institusi pen-dana.
Dari sudut pandang resiko, maka dengan makin kritisnya masyarakat, makin ketatnya kebijakan serta makin dituntutnya best practice pembangunan ramah lingkungan maka baik pen-dana maupun nasabah harus mulai menyadari bahwa kinerja lingkungan kedudukannya semakin sejajar dengan risiko bisnis itu sendiri. Maka untuk memperkecil potensi risiko lingkungan, yang dapat menambah potensi risiko bisnis, proses Due Dilligence perlu diterapkan dalam proses pandanaan komersial maupun investasi. Pada dasarnya Due Dilligence dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kondisi lingkungan dari suatu lokasi dan menentukan tingkat risiko lingkungan-nya terhadap rencana yang akan dilakukan pada lokasi tersebut. Adapun menurut United Nations Environmental Program (UNEP) berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Vaughan (1996) dan juga Rutherford (1994).



B. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyusunan ini adalah :
1. Untuk mengetahui jenis resiko pada asuransi Jiwasraya.
2. Untuk mengetahui cara pengendalian resiko Jiwasraya.

C. Ruang Lingkup
Resiko pada PT. Jiwasraya meliputi beberapa resiko kerugian. Risiko yang dijamin perusahaan asuransi dapat dikelompokkan ke dalam asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Belakangan ada nama asuransi sosial, seperti Jamsostek.
Adapun produk asuransi kerugian, seperti asuransi kerugian rumah, mobil, dan kapal, di kenal sebagai asuransi umum. Sedangkan asuransi yang berhubungan denga jiwa manusia dikenal dengan asuransi jiwa yang menawarkan produk tersebut.



BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat merencanakan masa depan. Tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal kiprah Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Dalam perjalanannya, perusahaan mengalami peleburan dengan sembilan perusahaan milik pemerintah kolonial Belanda lainnya dan satu perusahaan nasional. Pada tahun 1973 beralih menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kini Perseroan yang lebih populer dengan nama Asuransi Jiwasraya ini telah memasuki usia 145 tahun. Sepanjang itu pula kinerjanya terus ditempa demi meraih kepercayaan masyarakat. Sinergi antara tujuan mulia dengan kekuatan bisnis, mampu mengantar Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi yang andal dan terpercaya.
Dalam menjalankan usahanya, Jiwasraya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya perusahaan selalu mengadakan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman, diantaranya pada tahun 2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan. Semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu Product, Process dan People.
Sisi Product berarti bahwa perusahaan selalu berusaha menghadirkan produk-produk yang inovatif, seperti halnya JS Link Fixed 95 dan JS Link Fixed 93 untuk produk unit link (menggabungkan unsur proteksi dan invetasi), serta JS Prestasi dan JS Dana Multi Proteksi untuk asuransi pendidikan. Pada unsur Process artinya Jiwasraya selalu berusaha untuk menerapkan teknologi komunikasi terkini dalam melengkapi kecepatan dan keakuratan layanannya. Teknologi tersebut dinamakan JL-iNdO dan V-SAT. Melalui JL-iNdO proses pencetakan polis dapat segera dilakukan di cabang dimana polis diterbitkan, sedangkan V-SAT merupakan teknologi komunikasi yang menghubungkan seluruh kantor Jiwasraya baik Head Office, Regional Office maupun Branch Office menjadi satu kesatuan (on line). Sementara itu peningkatan dari sisi People dilakukan melalui standarisasi kualitas seluruh agen Jiwasraya. Perusahaan juga secara rutin mengadakan berbagai pendidikan dan pelatihan karyawan baik di dalam maupun luar negeri. Sampai saat ini Jiwasraya memiliki 505 tenaga ahli & profesional di bidang asuransi yang tersebar baik di Head Office maupun Regional Office/Branch Office.
Dukungan ketiga pilar di atas diperkuat pula oleh landasan finansial yang kokoh, diyakini akan menjadikan Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi komersial yang terpercaya dan terkemuka, di dalam negeri maupun di luar negeri.





B. Lokasi Perusahaan
Lokasi bank BCA ini terletak di Jln. Pemuda No. 90-92, Semarang. Lokasi ini merupakan alamat lokasi kantor cabang utama Semarang.

C. Struktur Organisasi
Seperti pada perusahaan lain pada umumnya dalam mengatur segala aktifitas yang ada di dalam perusahaan, maka perusahaan ini juga memiliki struktur organisasi tertentu untuk memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Penentuan struktur organisasi sangat penting maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan tujuan bank BCA.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Resiko

Risk Management pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. Sebagai sebuah proses menyeluruh Risk Management menyentuh hampir setiap aspek aktivitas sebuah entitas bisnis, mulai dari proses pengambilan keputusan untuk menginvestasikan sejumlah uang, sampai pada keputusan untuk menerima seorang karyawan baru.
Berdasarkan konsep dasar di atas salah satu paradigma penting yang ditawarkan oleh Risk Management di dalam mengelola risiko adalah bahwa risiko dapat didekati dengan menggunakan suatu kerangka pikir yang sangat rasional. Hal ini dimungkinkan berkat berkembangnya teori probabilitas dan statistik yang memungkinkan kita memiliki alat untuk memilah, meng-quantify dan mengukur risiko. Asumsi yang mendasari hal ini adalah bahwa statistik mengandung didalamnya “ingatan numerik” (numerical memory) yang bertitik tolak dari hal itu kita dapat membaca suatu alur tertentu yang memungkinkan kita memproyeksikan kemungkinankemungkinan yang akan kita hadapi di masa mendatang.


B. Identifikasi Resiko
Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi risiko dimulai dengan pemahaman tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai risiko. Sebagaimana telah didefiniskan di atas, maka risiko adalah : tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu/tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun/periode tertentu (time horizon). Bertitik tolak dari definisi tersebut maka terdapat dua tolok ukur penting di dalam pengertian risiko.

C. Resiko Yang Dihadapi Perusahaan
Risiko yang dijamin perusahaan asuransi dapat dikelompokkan ke dalam asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Belakangan ada nama asuransi sosial, seperti Jamsostek.
Adapun produk asuransi kerugian, seperti asuransi kerugian rumah, mobil, dan kapal, di kenal sebagai asuransi umum. Sedangkan asuransi yang berhubungan denga jiwa manusia dikenal dengan asuransi jiwa yang menawarkan produk tersebut.
Produk risiko yang ditawarkan perusahaan asuransi jiwa dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar, yaitu asuransi jiwa permanen (whole life insurance), asuransi jiwa jangka warsa (term life insurance), dan dwi guna (endowment life insurance). Perusahaan asuransi sangat bervariasi menawarkan produk asuransi jiwa dan asuransi kerugian tersebut. Produk asuransi ini dikenal dikenal dengan produk asuransi tradisional. Dalam lima tahun terakhir, diperkenalkan produk asuransi modern yang dikenal dengan nama unit link (UL).
Di Amerika serikat produk ini dikenal sebagai variabel life insurance. UL sebenarnya produk investasi yang digabungkan dengan asuransi. Oleh karenanya, aturan mengenai surat berharga (sekuritas) dimasukkan dalam regulasinya. Di Amerika Serikat, produk ini tidak begitu sukses, akan tetapi, Australia, Inggris, Kanada, dan Belanda sangat sukses menawarkan produk ini ke masyarakat.
China juga tidak sukses menjual produk UL. Media massa menyoroti penjualan UL karena dipasarkan tidak sesuai ilustrasi yang dilakukan agen penjualnya.
Produk UL ditawarkan perusahaan asuransi walaupun investasinya dikelola manajer investasi (MI). Perusahaan asuransi melakukan aliansi strategi untuk menawarkan produk UL. Perusahaan asuransi mendapatkan premi asuransi sesuai bisnis usahanya, juga mendapat tambahan fee atas pengelolaan investasi dari MI karena sekaligus sebagai agen penjual. Tidaklah salah apabila kombinasi ini dilakukan. Agen penjual yang sudah maju dapat melakukan penawaran kepada investor dengan menggabungkan investasi pada reksa dana dan asuransi dari perusahaan asuransi. Lima tahun mendatang, kegiatan ini akan muncul di Indonesia sehingga sangat dibutuhkan pengetahuan protofolio investasi dan asuransi serta negosiasi dengan berbagai pihak.
Cara Memilih Memilih produk asuransi sering menjadi persoalan dan membingungkan. Ada beberapa tahap yang harus dipenuhi keluarga atau seseorang dalam memilih. Pertama, memahami diri. Sebagai pemegang atau pembeli asuransi, kita harus tahu benar dan jelas kebutuhan kita. Produk asuransi begitu banyak dan bervariasi. Pemilihan yang sesuai kebutuhan harus menjadi prioritas.
Pada tahap awal, asuransi kesehatan sangat dibutuhkan pihak yang mulai mengumpulkan investasi asuransi. Asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan, termasuk kalau harus rawat inap. Selanjutnya, asuransi jiwa menanggung risiko atas ketidakpastian dimasa mendatang. Asuransi ini memberikan jaminan sejumlah dana untuk keluarga yang ditinggalkan bila pemegang polisnya meninggal dunia. Artinya, kita memindahkan risiko yang dihadapi keluarga di masa mendatang kepada perusahaan asuransi.Apabila kedua asuransi ini telah dimiliki, selanjutnya kita memerlukan asuransi atas barang yang dimiliki. Misalnya, asuransi rumah bebas dari kebakaran, asuransi mobil atas kehilangan atau kecelakaan bisa dibuat juga termasuk pihak ketiga. Jika sudah memilikinya, baru dipikirkan asuransi yang sangat spesifik dan ditawarkan kepada publik. Misalnya, asuransi jabatan pekerjaan atau asuransi frofessional indemnity. Asuransi ini dibutuhkan dokter, broker saham, dan MI.
Kedua, mencari asuransi yang diinginkan dan ditawarkan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi banyak menawarkan produknya dan sangat bervariasi antara satu perusahaan dan lainnya. Untuk produk ini, pembeli produk asuransi harus mencermati produk yang ditawarkan tersebut. Bila perlu, pembeli bisa berkonsultasi dengan teman-teman atau ahli asuransi.
Ketika mencermati produk tersebut, pembeli harus memahami bahasa hukum dari brosur produk yang ditawarkan. Premi produk yang sama bisa berbeda untuk masing-masing asuransi. Ketiga, memperhitungkan kemampuan atas asuransi yang akan dibeli. Bila pembeli ingin hanya asuransi, premi tersebut merupakan sebuah biaya, bukan investasi. Tahun berikutnya pembeli harus membayar premi lagi dan kemungkinan akan ada kenaikan premi dikarenakan adanya inflasi atau biaya yang dikeluarkan perusahaan asuransi. Jangan memaksakan diri kalau tidak mampu untuk asuransi tersebut. Lebih baik menunda dan melaksanaka tahun berikutnya. Bila pembeli memaksakan diri, pos lain harus dikorbankan supaya dapat membeli produk asuransi. Andai pembeli ingin mempunyai asuransi untuk kerugian dan juga ada investasi, harus dipilih produk seperti UL. Keempat, mencocokkan produk asuransi dengan kemampuan dana. Ini merupakan proses mengambil keputusan untuk pemilihan produk asuransi yang akan dibeli. Jka produk asuransi yang diinginkan ada beberapa, dan ditawarkan tidak hanya oleh satu perusahaan, itu merupakan informasi yang sangat bagus bagi pembeli karena ada pilihan. Kelima, membahas isian produk asuransi dari perusahaan asuransi yang sudah terpilih sesuai kemampuan dana. Pembahasan ini sangat penting karena brosur yang diberikan untuk dibaca sering kali diabaikan, dan kita kurang teliti. Semua brosur dan informasi dari agen penjual sebaiknya didiskusikan dengan pihak yang mengerti hukum, supaya pilihan lebih terjamin. Karena mambutuhkan biaya, pembeli dapat bertanya kepada teman, atau “teman dari teman“ yang memahaminya. Biaya kecil seperti makan siang bolehlah ditanggung untuk menambah luas pengetahuan kita. Keenam, memilih perusahaan asuransi juga tak kalang penting. Pembeli asuransi harus jelas dan hati-hati supaya tidak salah pilih. Pembeli asuransi harus mengetahui rekam jejak perusahaan. Status kepemilikan perusahaan kadang juga menjadi faktor pemilihan, tetapi bukan faktor utama.
Ada perusahaan asuransi yang masih kecil, tetapi rekam jejaknya sangat dapat dipercaya. Pembeli asuransi bisa bertanya kepada nasabah atau pembeli asuransi dari perusahaan tersebut. Bahkan, bisa bertanya kepada pihak yang sudah pernah dibayarkan asuransinya sesuai perjanjian. Perusahaan yang besar juga sering kali melakukan ketidakwajaran. Sering kita dengar bahwa perusahaan asuransi sangat getol kala menagih premi, tetapi sangat susah saat pencairan klaim asuransi. Keterlambatan pencairan klaim umumnya karena perusahaan masih melakukan penyilidikan atas suatu kejadian yang menyebabkan timbulnya klaim.
Kepemilikan asing atau lokal juga sering menjadi pilihan.
Pemilik asing biasanya lebih berpengalaman dibandingkan dengan lokal. Namun, pembeli bisa menilai sendiri mengenai karakteristik ini. Manajeman yang baik akan selalu memerhatikan nasabahnya. Biasanya perusahaan asuransi melakukan pertemuan dengan nasabahnya untuk berkenalan sehingga produknya banyak dibeli. Ketujuh, menandatangani perjanjian asuransi. Tahap ini perlu diperhatikan secara saksama apakah isi perjanjian sesuai penawaran dan keinginan kita. Pembeli jangan tergoda dengan kalimat bahwa semua sudah sesuai keinginan Anda. Bila jawabannya merupakan bahan yang baku dari perusahaan, pembeli harus hati-hati dan minta ditunda agar sesuai keinginan pembeli. Apa yang tertulis dalam perjanjian menjadi pegangan masing-masing pihak.
Dalam membeli produk asuransi, pembeli selalu bertemu agen penjual. Jangan tergoda dengan sikap agen yang ingin cepat-cepat pembelian ditutup karena pembeli bisa salah dalam mengambil keputusan. Pembeli hendaknya tidak memperhatikan secara jelas gelagat sangat berminat terhadap satu produk. Pembeli harus memahami premi asuransi yang dibayarkan, termasuk komisi agen penjual.
Untuk asuransi jiwa dan UL dapat disebutkan bahwa premi yang ditawarkan sampai tahun kelima merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan asuransi. Artinya, pemahaman kondisi ini juga merupakan argumen pembeli untuk melakukan negosiasi atas nilai premi yang dibayar setiap tahunnya atau periode yang ditentukan.
Kehati-hatian sangat diperlukan. Dana pembelian bukan milik orang lain, tetapi milik Anda. Kerugian atau risiko atas kesalahan pembelian asuransi tetap ditanggung pembeli, bukan pihak lain. ( ADLER HAYMANS MANURUNG, praktisi Keuangan) Kiat Memilih Produk Asuransi secara bijak
1. Memahami diri pemegang atau pembeli asuransi. Pemegang atau pembeli asuransi harus tahu benar dan jelas mengenai kebutuhan asuransi. Pilih sesuai kebutuhan harus menjadi prioritas.
2. Mencari asuransi yang diinginkan dan ditawarkan perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi banyak menawarkan produknya dan sangat bervariasi. Pembeli harus membaca dengan teliti produk asuransi yang ditawarkan tersebut. Bila perlu, pembeli bisa berkonsultasi dengan teman atau ahli asuransi
3. Memperhitungkan kemampuan atas asuransi yang akan dibeli.
Bila pembeli ingin hanya asuransi, premi tersebut merupakan biaya, bukan investasi. Tahun berikutnya pembeli harus membayar premi lagi. Jangan memaksakan diri kalau tidak mampu untuk asuransi tersebut.
4. Mencocokkan produk asuransi dengan kemampuan dana. Ini merupakan proses mengambil keputusan untuk pemilihan produk asuransi yang akan di beli. Lebih baik bila produk asuransi yang diinginkan ada beberapa, dan ditawarkan oleh beberapa perusahaan, sehingga pembeli memiliki pilihan.
5. Membahas isian produk asuransi dari perusahaan asuransi terpilih sesuai kemampuan dana. Pembahasan ini penting karena brosur yang diberikan untuk dibaca sering kali diabaikan dan pembeli kurang teliti. Brosur dan informasi agen asuransi sebaiknya didiskusikan dengan pihak yang mengerti hukum supaya pilihan lebih terjamin.
6. Memilih perusahaan asuransi. Pembeli harus hati-hati agar tidak salah pilih. Pembeli harus mengetahui riwayat perusahaan. Status kepemilikan perusahaan kadang menjadi faktor pemilihan, tetapi bukan faktor utama.
7. Menandatangani Perjanjian asuransi Tahap ini perlu diperhatikan secara seksama apakah isi perjanjian sesuai dengan keinginan pembeli.
.



KESIMPULAN

Risiko yang dijamin perusahaan asuransi dapat dikelompokkan ke dalam asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Belakangan ada nama asuransi sosial, seperti Jamsostek.
Adapun produk asuransi kerugian, seperti asuransi kerugian rumah, mobil, dan kapal, di kenal sebagai asuransi umum. Sedangkan asuransi yang berhubungan denga jiwa manusia dikenal dengan asuransi jiwa yang menawarkan produk tersebut.
Produk risiko yang ditawarkan perusahaan asuransi jiwa dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar, yaitu asuransi jiwa permanen (whole life insurance), asuransi jiwa jangka warsa (term life insurance), dan dwi guna (endowment life insurance). Perusahaan asuransi sangat bervariasi menawarkan produk asuransi jiwa dan asuransi kerugian tersebut. Produk asuransi ini dikenal dikenal dengan produk asuransi tradisional.
Dalam lima tahun terakhir, diperkenalkan produk asuransi modern yang dikenal dengan nama unit link (UL). Di Amerika serikat produk ini dikenal sebagai variabel life insurance. UL sebenarnya produk investasi yang digabungkan dengan asuransi. Oleh karenanya, aturan mengenai surat berharga (sekuritas) dimasukkan dalam regulasinya. Di Amerika Serikat, produk ini tidak begitu sukses, akan tetapi, Australia, Inggris, Kanada, dan Belanda sangat sukses menawarkan produk ini ke masyarakat. China juga tidak sukses menjual produk UL. Media massa menyoroti penjualan UL karena dipasarkan tidak sesuai ilustrasi yang dilakukan agen penjualnya.